Menumbuhkan budaya semangat gotong royong Melalui Padat Karya Tunai Dana Desa

  • Feb 06, 2019
  • jali

semangat warga desa Jali yang tergerak dalam membangun dan menumbuhkembangkan budaya gotong royong melalui kegiatan kegiatan yang positif. Dalam hal ini antusiasme warga Desa dan di dorong oleh Pemerintah Desa Jali dalam menjaring Warga Desa yang kurang mampu bahkan dalam kategori miskin di ajak bersama membangun Desa melalui Program Padat Karya Tunia Dana Desa yang bertujuan untuk memberikan rangsangan dan motivasi kerja serta pemecahan sempitnya kesempatan dalam mencari lapangan pekerjaan bagi warga desa. Pemerintah Desa Jali melalui Program Padat Karya Tunai ini melibatkan puluhan hingga ratusan warga yang dibagi dalam beberapa kegiatan :

1. Padat Karya Tunai Pelebaran Jalan Blok Ploso

2. Padat Karya Tunai Pengurugan Lapangan Desa 3. Padat Karya Tunai Normaliasi Sungai RT 004/RW 001 4. Padat Karya Tunai Normalisasi Sungai RT 007/RW 001 5. Padat Karya Tunai Normalisasi Saluran Sebelah SD 03 Jali   Program Padat Karya Tunai sangat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam hal ini tentunya warga masyarkat yang tergolong miskin dilihat dari segi tujuan dan manfaat sebagai berikut :
  1. Padat karya dilakukan untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan gizi buruk. Maka padar karya ditujukan pada keluarga miskin, penganggur, setengah penganggur, anggota keluarga dengan gizi balita buruk dan merupakan kesempatan kerja sementara. Padat karya juga dimaksudkan sebagai kegiatan yang harus berdampak pada peningkatan pendapatan tanpa sepenuhnya menggantikan pekerjaan yang lama. Mekanisme dalam penentuan upah dibangun dengan cara partisipatif dalam musyawarah desa. Kegiatanya disusun sendiri oleh desa sesuai kebutuhan lokal. Padat karya difokuskan pada pembangunan sarana prasaraaa perdesaan atau pendayagunaan sumber daya alam secara lestari berbasis pemberdayaan masyarakat.
  2. Manfaat Program Padat Karya adalah menyediakan lapangan kerja bagi penganggur setengah penganggur, keluarga miskin dan keluarga dengan Balita gizi buruk. Padat karya diharapkan dapat pula membangun kekuatan kebersamaan, keswadayaan gotong-royong dan partisipasi masyarakat. Padat karya berbasis pada pengelolaan sumberdaya lokal dan harus mampu meningkatkan produktivitas, pendapatan dan dya beli masyarakat desa sekaligus mengurangi jumlah penganggur dan setengah penganggur. Padat karya juga harus bisa mengurangi beban keluarga miskin dan keluarga dengan balita bergizi buruk yang masih banyak terdapat di wilayah-wilayah desa.
  3. Dampak Padat Karya adalah mampu menciptakan kemudahan bagi masyaraat desa enjangkau pelayanan dasar dan memudahkan mereka menjalankan kegiatan sosial ekonomi. Bisa menurunkan tingkat kemiskinan, pengangguran dan jumlah Balita gizi buruk di pedesaan. Padat karya juga diharapkan bisa mengerem arus urbanissi dan migrasi.
  4. Sifat kegiatan Program Padat Karya adalah Swakelola yakni mengutamakan tenaga kerja dan material lokal desa yang berasal dari desa setempat sehingga mampu menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Program ini juga dijalankan dengan sistem upah harian atau dibayarkan secara harian atau paling maksimal mingguan. Pola harian atau mingguan ini dimaksudkan agar para tenaga kerja bisa membelanjakan uangnya secara harian untuk memenuhi kebutuhan harian keluarganya.
demikian yang bisa penulis sampaikan semoga bermafaat bagi kita semua, Aminn ...